Tanjung Pura | |
---|---|
— Kecamatan — | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Langkat |
Luas | 165,78 km² |
Jumlah penduduk | 66.113 jiwa |
Kepadatan | 400 jiwa/km² |
Desa/kelurahan | 14/5 |
Berlokasi sekitar 60 km dari Kota Medan. Tanjung Pura merupakan salah satu titik yang dilewati oleh Jalan Raya Lintas Sumatera,
merupakan juga kota kecil penuh kenangan bagi sebagian orang yang
pernah tinggal di sana, selain terkenal sebagai kota pendidikan, sejak
žaman dahulu Tanjung Pura dikenal juga sebagai kota budaya. Kesemuanya
itu terbukti dengan adanya pahlawan nasional Tengku Hamir Hamzah penyair
handal nan sederhana yang bermakam di Masjid Azizi Tanjung Pura yang
bertempat di depan Jalan Lintas Sumatera atau Jln. Mesjid, Tanjung Pura.
Banyak peninggalan bersejarah disini, seperti makam raja-raja (Sultan
Langkat) yang masih terawat baik dikompleks perkuburan Masjid Azizi. Tanjung Pura merupakan pusat kerajaan lama Kesultanan Langkat, kini
hanya meninggalkan sejarahnya yang tersisa, dilingkup budaya Melayu
pesisir, ditanah yang memiliki kekayaan alam melimpah tetumbuhan kelapa
sawit menghias di areal perjalanan menuju kota lama. Dalam sejarahnya
terlahir disini seorang Pujangga besar, menerobos zaman mengukir sejarah
dari tanah melayu dengan sastranya yang merentas arti cinta dan
ketuhanan. Di tanahnya pula dia beralaskan dan berhiaskan nisan terukir
bait-bait goresan penanya seorang nama TENGKU AMIR HAMZAH. Sejarah lama
masih terpendam diakar budaya melayu tua. Di Masjid Azizi bersemayam
makam raja-raja lama bertahta dan di bentang hulu sungai bersemayam
makam tua yang tepenjara dalam lumpur dan derita, disana berdiri makam
tua dari sepenggal cerita tentang sejarah lama yang terpinggirkan.
Dilingkup sejarahnya terbentang di batu granit tua hiasan kaligrafi dari
ukiran lama.
Bersanding di pualamnya TANJUNG dan JAMBAK disisi-NYA kembali
menghadap sang Penciptanya, kisahnya masih berselimut kabut. Ditanah
melayu Langkat dikisaran sejarah di kota lama yang termarginalkan
sungguh naif sebagai pusat kerajaan yang berkuasa di era pembangunan
disandingkan sebagai kota TERMISKIN, sungguh penderitaan.
Tanjung Pura adalah pusat kerajaan lama, diarealnya fasilitas
penunjang kelangsungan kota berdiri disana (walaupun kota yang miskin)
berdiri disana Masjid Termegah Azizi, Lembaga Permasyarakatan, Rumah
Sakit Umum dan Kantor Pos serta bersemanyam pula Makam Syeikh ROKAN
,maha guru dari Tariqah Nasbandiah didesa BESILAM (diambli dari kata
BABUSSALAM). Dalam perayaan tahunannya, Masjid Azizi dihadiri ribuan
jamaah dari seluruh pelosok negeri di dunia memperingati haul Tariqah
Nasbandiah.
Dalam sejarahnya, nama besar pernah menimba ilmu ditanah Langkat,
seperti ADAM MALIK, ini dapat dilihat dari areal kompleks Masjid Azizi
yang juga merupakan kompleks pendidikan. Hingga dizaman pembangunan
silih berganti pejabat yang betahtah disinggasananya berzirah ke makam
Syeih Rokan di desa Besilam mencari “TUAH” dan Tanjung Pura masih tak
berubah dari wajah kemiskinannya.
Penduduk Tanjung Pura mayoritas bersuku Melayu 80% selebihnya pendatang terdiri dari: Tionghoa, Aceh, Minang dan Banten.
Tokoh Melayu dan Nasional diantaranya: Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin
Husin Ketua PSSI, Guru besar Pertanian UISU, Staf Ahli Menpora, Anggota
Ahli Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) dan Alm. Prof. Ing.
H. Muhammad Immaduddin Abdurrahim, PhD, MSc pendiri ICMI, Bank Muamalat,
Guru Besar Teknik Elektro ITB, Pengajar Ilmu Tauhid, Penasihat Presiden
B.J. Habibie dan mendapat gelar Pahlawan Nasional..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar